Tiga Macam Air untuk Anak

Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Maka, kita sebagai orang tua bertanggung jawab terhadap amanah ini. Tak sedikit kesalahan dan kelalaian dalam mendidik anak telah menjadi fenomena yang nyata. Sungguh merupakan malapetaka besar, dan termasuk mengkhianati amanah Allah. Adapun rumah, adalah sekolah pertama bagi anak. Kumpulan dari beberapa rumah itu akan membentuk sebuah bangunan masyarakat. Bagi seorang anak, sebelum mendapatkan pendidikan di sekolah dan masyarakat, ia akan mendapatkan pnedidikan di rumah dan keluarganya. Ia merupakan prototipe kedua orang tuanya dalam berinteraksi sosial. Disinilah peran dan tanggung jawab orang tua, dituntut untuk tidak lalai dalam mendidik anak-anak.

Orang tua memiliki hak yang wajib dilaksanakan oleh anak-anaknya. Demikian pula anak, juga mempunyai hak yang wajib dipikul oleh kedua orang tuanya. Disamping Allah memerintahkan kita untuk berbakti kepada kedua orang tua, Allah juga memerintahkan kita untuk berbuat baik (ihsan) kepada anak-anak serta bersungguh-sungguh dalam mendidiknya. Demikian ini termasuk bagian dari menunaikan amanah Allah. Sebaliknya, melalaikan hak-hak mereka termasuk perbuatan khianat terhadap amanah Allah.

Anak adalah rahasia orang tua dan pemegang keistimewaannya. Waktu orang tua masih hidup, anak sebagai penenang, dan sewaktu ia pulang ke rahmatullah, anak sebagai pelanjut dan lambang keabadian. Anak mewarisi tanda-tanda kesamaan orang tua, termasuk juga ciri-ciri khas, baik maupun buruk, tinggi maupun rendah. Dia adalah belahan jantungnya dan potongan dari hatinya.

Seorang ibu yang baru melahirkan putranya adalah salah satu orang yang paling tahu perjuangan orang tua. Saat berada di ruang bersalin dengan cucuran air mata dan peluh keringat didahinya. Empat puluh minggu sudah ia mengandung si buah hati yang telah dinanti-nantikannya. Pada akhirnya sang buah hati hadir ke dunia dengan seijin-Nya. Dan tidak terasa, air mata pun menetes ketika pertama kali menyusui sang buah hati di dalam dekapannya. Terbayang dalam ingatannya, betapa besar pengorbanan ibu dan ayahnya yang telah membesarkannya. Rasanya, barulah ia sadar, apa sajakah yang telah ia berikan untuk kedua orang tuanya selama ini dan apa sajakah yang telah ia perbuat terhadap kedua orang tuanya? Mungkin begitulah perasaan setiap anak yang baru saja merasakan peran barunya sebagai orang tua. Tanggung jawab besar sebagai orang tua untuk mendidik dan merawat sang anak telah menanti. Bukan hal yang ringan, tetapi adalah sebuah anugerah yang luar biasa.

Pernah suatu ketika, seorang mubaligh menyampaikan ceramahnya seputar kewajiban orang tua kepada anak-anaknya. Sebagai orang tua harus memberikan tiga macam air untuk anaknya. Yang pertama adalah Air Hangat. Yang kedua, Air Mata. Dan yang ketiga adalah Air Susu. Masing-masing air tersebut memiliki maksud tersendiri.

Air Hangat yang dimaksud adalah perhatian. Setiap orang tua harus memberikan perhatian kepada putra-putrinya. Dengan memberikan perhatian kepada anak, memiliki waktu luang untuk bersama anak-anak kita maka Insya Allah anak-anak kita juga akan perhatian terhadap kita. Anak menjadi menurut dan patuh dengan nasehat dan bimbingan orang tua. Kedekatan lahir dan batin terjalin erat sehingga kebaikan yang orang tua sampaikan akan lebih mudah dicerna dan diikuti. Orang tua telah memberikan contoh terlebih dahulu dengan perhatiannya, maka sang anak akan perhatian pula dengan tuntunan dari orang tua. Saat ini banyak sekali orang tua yang kurang memperhatikan kebersamaan dirinya dengan anak-anak. Terlalu sibuk dan terus mengejar urusan dunia, urusan pekerjaannya. Sejak pagi berangkat sebelum anak bangun, dan pulang malam setelah anak tertidur. Hal ini bisa menimbulkan anak-anak kita menjadi kurang hormat, kurang bakti kepada kedua orang tua. Oleh karena itu, sangat penting memiliki waktu untuk bersama dengan anak-anak kita semuanya. Kita ketahui bahwa kebersamaan orang tua dengan anaknya adalah bentuk pendidikan yang utama. Terlebih bagi seorang ibu dengan anaknya. Dalam sebuah keterangan disebutkan bahwa ibu adalah merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya. Yang memberikan pendidikan pertama kali dalam keluarga adalah ibu.

Yang kedua, air yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya adalah Air Mata. Maksudnya adalah, kita berusaha untuk selalu bangun malam, menjalankan shalat tahajjud, shalat hajat. Menagis, memohon kepada Allah swt agar anak-anak kita semuanya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Jika kita lihat zaman saat ini begitu luar biasa. Di zaman saat ini, cobaannya besar namun kesabaran kita kecil atau sedikit. Berbeda dengan zaman dahulu dimana cobaannya kecil namun kesabarannya besar. Oleh karena itu, pada zaman yang cobaannya sangat banyak ini, dimana arus informasi begitu mudahnya diterima, tayangan-tayangan televise yang sangat beragam, di rumah kita, di kamar kita, bahkan di genggaman bisa kita lihat. Jika kita tidak memohon kepada Allah swt, pasrah kepada Allah swt di dalam mendidik anak, maka kita akan kewalahan. Marilah kita selalu mendekatkan diri kepada Allah swt, maka Allah swt akan mendekat kepada kita, kepada anak-anak kita. Kita pasrahkan anak-anak kita kepada Allah swt. Kita berdoa kepada Allah swt, menangis, merintih kepada Allah swt agar anak-anak kita dijauhkan dari masalah dan marabahaya, jauh dari godaan dan gangguan zaman yang semakin menakutkan saat ini.

Yang ketiga, adalah Air Susu. Maksudnya Air Susu adalah rizki yang halal. Sangat penting rizki yang halal untuk anak-anak kita. Karena dengan rizki yang halal tersebut bisa menjadikan anak-anak kita taat kepada orang tua. Menjadikan gerakan tangannya, gerakan badannya, semuanya menurut dan taat kepada orang tua. Rizki yang halal akan menjadikan seluruh anggota tubuh akan taat kepada Allah swt. Jadi jika anak kita diberi makan, diberi minum, diberi kehidupan dari sesuatu yang halal, maka Insya Allah kita mudah mengatur semuanya. Oleh karena itu jangan lupa, jangan sampai mencari rizki, mencari pekerjaan yang tidak halal. Kita usahakan mencari rizki yang halal untuk kita dan untuk anak-anak serta keluarga. Pada saat ini sering kita tahu orang-orang mencari penghidupan yang mengutamakan banyaknya, dari segi kuantitasnya tapi tidak memperhatikan isi atau kualitasnya. Tidak memperhatikan halal atau tidaknya. Mari kita perhatikan makanan yang masuk kedalam perut kita dan anak-anak kita. Banyak pula kita temui penjual makanan yang tidak halal. Hal itu tentu harus kita hindari. Jika makanan yang haram masuk dalam tubuh anak-anak kita, maka orang tua akan sulit untuk mengatur anak-anaknya. Perhatikan kehalalan pekerjaan, rizki dan makanan kita dan keluarga sehingga mereka akan menjadi anak-anak yang taat.

Jadi, itulah tiga macam air yang mesti diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Yang pertama adalah air hangat maksudnya kebersamaan dan kehangatan orang tua dengan anaknya. Yang kedua adalah air mata maksudnya adalah orang tua memohon kepada Allah swt, menangis kepada Allah swt agar anaknya menjadi sholeh sholihah. Yang ketiga adalah air susu, maksudnya orang tua memberikan rizki yang halal kepada anak-anaknya. Dengan itu semua Insya Allah anak-anak kita akan menjadi sholeh dan sholihah, yang ‘alim ‘alimah, bisa bermanfaat bagi dirinya, orang tuanya, keluarganya, maupun masyarakatnya secara luas. Demikian, semoga bermanfaat.

Sumber : Ust Agus Himawan

Tinggalkan komentar